Resah menujunya,
Sadarkannya dari lamunan panjang,
Runtuhkan benteng apatisnya,
Seharusnya tetap begitu hingga diammu menggelitik rasionya…
Tapi kau rumahkan seluruh rasa dan pikiranmu,
Kaupagari dengan ego yang tinggi,
Berdinding keakuan yang tebal,
Dan tak kau biarkan seorangpun memasukinya…
Seharusnya dia tak pernah menoleh,
Rumah yang kau ciptakan itu mengusik rasanya,
Mengungkit tanya hingga lupa tujuannya semula
tapi enggan juga untuk kembali…
mengapa tak kau bukakan sedikit celah untuknya,
sekedar untuk berteduh dari teriknya surya..
kau bangun bangunan yang indah,
tapi tak kau izinkan siapapun mengetuknya…
suatu hari kau mungkin sadar,
bahwa terkadang kau harus membuka pintu sebelum ada yang mengetuknya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar