Minggu, 27 Maret 2011

Dear my mom..


Pa kabar? Aku tahu pasti kau bahagia di sana,semoga! Hmm…rasanya sudah lama sekali kita tidak bertemu,tapi aku masih ingat senyum terakhirmu,yah masih terekam jelas diingatanku. Ku tak ingin kau resah dengan suratku ini,kuhanya ingin menceritakan yang kualami sejak kau pergi. Yah,banyak yang berubah,bahkan terlalu banyak untuk diceritakan disni.

Pertama kali tahu kau pergi,aku menangis histeris,sedih karena tahu kutakkan melihatmu lagi besok saat kubangun tidur,bahkan selamanya. Aku tak pernah menyalahkanmu karena kutahu ini bukan inginmu,aku tahu betapa besar sayangmu pada kami,hingga kuyakin apapun akan kau lakukan untuk tetap bersama kami. Aku hanya tak bisa membayangkan bagaimana hidupku setelah itu.

Berhari-hari aku menangis,tapi setelah itu lelah juga rasanya. Dan pada akhirnya kembali menjalani semuanya seperti semula. Kau tahu, betapa sulitnya beradaptasi dengan keaadan yang baru,berusaha menerima keadaan apa adanya. Misalnya saja,tak ada lagi yang memasakkan makanan favorit kami. Aku masih ingat bagaimana bapak mengingatkan kami untuk tidak memilih menu makanan yang rumit,katanya pilih makanan yang gampang-gampang saja,keadaan sekarang sudah berbeda. Pasti tak pernah terbayang dibenaknya sebelumnya membesarkan dua anak perempuan seorang diri. Tapi,dia benar-benar melakukannya. And he is a great single parent. Big thanks for him…

Kau tak usah khawatir,selama kau pergi aku menjadi anak yang baik kok,nilai-nilai raporku juga bagus,yah seperti yang kau minta selama ini. Meski sedih sekali karena kau melewatkan masa remajaku. Jujur, terkadang aku merasa berbeda dengan teman-temanku,mereka semua punya cerita tentang ibunya. Mereka bisa bercerita tentang masakan buatan ibunya,pakaian yang dibelikan ibunya,waktu mendengarnya aku hanya diam saja,dalam hati aku iri dengan mereka…

Kalau sekarang ditanya apakah aku ikhlas,aku sendiri tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu. Bisakah kau ikhlas melepas sesuatu yang kau sayangi? Ini tahun keenam kau pergi,banyak hal yang terlewatkan olehmu. Aku tidak tahu apakah dari sana kau bisa melihat semuanya,kalau ia semoga yang terlihat yang baik-baik saja. Kau tahu seumur hidup aku tak pernah menyesali setiap hal yang kulakukan,tapi kali ini aku menyesal karena aku belum sempat mengatakan padamu kalau aku sangat menyayangimu,semoga suatu hari Tuhan memberiku kesempatan untuk mengatakannya langsung padamu….

Tak usah mencemaskanku, aku baik-baik saja bahkan aku bisa menahan agar mataku tak basah saat menulis ini. Jaga diri disana,I’ll always miss u….

Your little girl

Catatan: tak ada maksud apapun dengan tulisan ini,untuk menarik simpati atau iba seseorang. Anggap saja sebagai bentuk apresiasi saya terhadap dunia tulis-menulis yang saya senangi…

2 komentar:

  1. sy jd ikut nangis...
    smangat yah..
    sy yakin..kakak bs membuat ibu kk bangga..
    smangat kaaak!!!

    BalasHapus
  2. hhhe dibaca y,jd malu..
    cm iseng2 nulis,gak ada mksd apa2..
    over all thanks udah mampir di blog z...

    BalasHapus